Daerah pegunungan dengan hijaunya hutan memang menjadi kesejukan di mata. Pemandangan rawa dan sawah yang menghampar kian menambah indahnya daerah perbukitan yang tidak jauh dari gunung Merbabu, tepatnya di sebelah barat rawa pening. Dimana bukit-bukit kecil yang menyambung dari kaki gunung Merbabu sampai ke kaki gunung Ungaran. Sebut saja gunung Telomoyo yang dengan landasan
ganthole-nya, gunung Andong yang kecil mungil di samping gunung Telomoyo, bukit Gajah Mungkur, dan mengarah ke utara lagi terdapat gunung Kendil yang juga menawarkan panorama indah dengan rawa peningnya. Perbukitan-perbukitan ini berada di perbatasan Kab. Semarang dan Kab. Magelang.
|
Curug kembar desa Wirogomo yang masih alami |
|
Pemandangan sawah di kaki bukit gunung Kendil |
Selain memiliki pemandangan yang menawan, terdapat banyak air terjun yang tersembunyi di balik perbukitan menawan ini. Salah satunya curug yang berada di Kecamatan Banyubiru, Kab. Semarang, masyarakat menyebutnya dengan Curug Wirogomo atau curug Baladewa.
Berada di desa Wirogomo Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang, air terjun ini populer dengan sebutan Curug Kembar Baladewa. Curug kembar ini memiliki 2 buah air terjun dengan ketinggian kurang lebih 30 meter yang letaknya bersebelahan.
|
Air terjun pertama |
|
Air terjun kedua, berada di sebelah kiri dari air terjun yang pertama |
Petunjuk Menuju Desa Wirogomo
Dari Ambarawa, start point dari Palagan Ambarawa, pilih jalan menuju lapangan Turangga / Banyubiru --> kurang lebih 500 meter sampai di Museum Kereta Api Ambarawa, terdapat pertigaan, ambil jalan ke kanan menuju Banyubiru --> sampai di pertigaan Banyubiru setelah kompleks batalyon militer, pilih lurus --> masuk gapura kampung Kauman --> kurang lebih 200 meter, terdapat gapura di kanan jalan dengan petunjuk arah menuju desa Wirogomo --> ikuti jalan, kurang lebih 30 menit dengan kondisi jalan aspal menanjak (ikuti petunjuk arah ke desa Wirogomo) --> sampai di desa Wirogomo, ada pertigaan dengan petunjuk ke Curug Kembar Wirogomo, ikuti petunjuk --> kurang lebih 500 meter sampailah di pintu gerbang Air Terjun tempat memarkir kendaraan --> selanjutnya untuk sampai ke lokasi air terjun, dibutuhkan waktu kurang lebih 30 menit menapaki jalan setapak.
Ketika sampai di daerah Banyubiru, akan cukup mudah untuk menemukan dimana letak desa Wirogomo. Jika kesulitan, Anda bisa bertanya pada warga untuk mendapatkan informasi menuju desa Wirogomo dengan lebih jelas.
Pastikan kendaraan dalam keadaan yang prima karena jalan yang naik menanjak. Namun tanjakan tersebut terbayar dengan panorama indah perbukitan yang hijau dan menawan.
|
Pemandangan rawa pening ketika menuju lokasi desa Wirogomo |
|
Kondisi jalan menuju desa Wirogomo |
Menuju Lokasi Air Terjun
Untuk menuju lokasi cukup mudah. Gapura kampung Kauman yang menjadi awal perjalanan menuju air terjun. Kendaraan hanya bisa sampai di lokasi ini, area ini sekaligus sebagai parkir kendaraan roda 2 maupun roda 4.
Perjalanan dari gapura ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih 30 menit. Akses menuju lokasi masih berupa jalan setapak di antara ladang penduduk setempat. Anda akan berjalan sambil menikmati hijaunya tanaman warga, dan melewati sungai kecil. Ikuti jalan setapak tersebut sampai bertemu sungai kecil. Terdapat jembatan dari bambu tradisional untuk menyeberangi sungai kecil.
Sungai tersebut menandakan bahwa lokasi air terjun sudah dekat.
Setelah itu, jalan setapak akan membawa ke suasana hutan terbuka di lereng bukit dengan jalan setapak yang becek dilewati air. Tumbuhan di sekitar begitu rimbun di sekitar jalan setapak, membawa nuansa alami yang seakan berada di tengah rimba. Kondisi yang masih sangat alami ini membuat air terjun Wirogomo begitu alami dan masih virgin.
|
Gapura menuju lokasi air terjun, dan tempat memarkir kendaraan |
|
Jalan setapak di samping sungai kecil |
|
Sungai kecil yang masih jernih |
Untuk menemukan lokasi harus bersabar, karena posisi air terjun yang tertutup pepohonan bukit. Lokasi air terjun baru akan terlihat jika sudah mendekati lokasi, setelah sedikit menyusuri sungai.
Pengunjung air terjun Baladewa ini terbilang masih sedikit dan belum seramai air terjun lainnya. Sehingga belum ada petunjuk jelas maupun informasi memadai yang tersedia bagi pengunjung. Untuk lebih yakin, ada baiknya Anda tidak sungkan bertanya kepada warga sekitar yang sedang bekerja di ladang, ketika perjalanan jalan kaki menuju lokasi.
Selamat bertualang ya.. Jangan lupa tetep menjaga kebersihan dengan tidak meninggalkan sampah di sana....
Post a Comment